Memulai dengan sebuah target masalah
Menahan diri untuk menilai sebuah masalah
Mendorong ide-ide out of the box
Menargetkan banyak jumlah ide
Mengembangkan ide orang lain
Tetap visualkan hasil brainstorming
Mengizinkan percakapan satu persatu atau tidak memotong pembicaraan orang lain
Dengan melakukan brainstorming secara kolektif, benar-benar menjadikan diskusi yang produktif sehingga menjadikan tim menjadi menjadi bersemangat dan mencapai goal yang telah disepakati. Disisi lain, bila brainstorming berakhir tidak sesuai dengnan apa yang ditargetkan, seringkali menjadi tidak produktif hingga terjadi gesekan dalam diskusi yang berlarut-larut. Ada beberapa faktor yang menghambat brainstorming seperti:
Untuk mengatasi hal-hal tersebut, sebaiknya sedari awal menetapkan peran-peran anggota tim yang akan terlibat dalam sesi brainstorming, teknik ini lebih dikenal sebagai Six Thinking Hats. Diharapkan dengan teknik ini menjadikan diskusi menjadi interaktif. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
White Hat | White hat berperan untuk mempertimbangkan fakta dan angka obyektif dan digunakan untuk menyamaratakan pemahaman pada awal diskusi di dalam brainstorming tentang isu-isu yang akan dihadapi |
Red Hat | Red hat berperan untuk memantik sebuah gairah terhadap diskusi yang ada dan mendorong tim untuk mengekspresikan ide-ide secara bebas |
Black Hat | Black hat berperan sebagai orang yang kritis dan skeptis terhadap ide-ide mengedepankan aspek kehati-hatian dari sebuah ide dan solusi. |
Yellow Hat | Yellow hat berperan sebagai seseorang yang hangat dan positif yang berfokus terhadap nilai ide. Anggap saja dia bertindak sebagai penyeimbang pemikiran skeptis dari peran Black Hat |
Green Hat | Green hat berperan sebagai seorang yang menghasilkan kreativitas dan ide-ide baru |
Blue Hat | Blue hat berperan sebagai seseorang yang pragmatis dan menetapkan agenda yang sudah ditetapkan pada awal diskusi, serta merumuskan dan meringkas hasil akhir pada sesi brainstorming |
Setelah menetapkan peran-peran yang telah ditentukan, sebaiknya memilih juga teknik brainstorming seperti brainwriting, starbursting, round robin brainstorming, figuring brainstorming.
Teknik-teknik dalam brainstorming:
Brainwriting* | Prinsip dalam teknik ini adalah memisahkan ide dari diskusi. Pemimpin diskusi membagikan topik kepada tim kemudian anggota tim secara individu menuliskan ide-ide mereka. Teknik ini akan efektif jika anggota tim sebagian besar bersifat seorang introvert dan mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain. |
Starbursting | Teknik ini berfokus pada pembentukan pertanyaan daripada jawaban. Tim kemudian akan ditantang untuk mengajukan pertanyaan sebanyak mungkin tentang sebuah topik. Selain itu, teknik ini memastikan semua aspek dalam proyek telah diperhatikan dengan jelas sebelum akhirnya mengeksekusinya. |
Round robin brainstorming | Teknik ini cukup menarik, dengan mengumpulkan tim dalam sebuah lingkaran. Kemudian, ketika topik telah dibagikan, setiap orang secara bergantian untuk diminta ide-idenya. Hal ini dilakukan sampai mendapatkan giliran, kemudian fasilitator mencatat semua ide yang ada dan berulah mengevaluasi. Terlebih lagi, teknik ini memastikan semua orang untuk berkontribusi. |
Figuring brainstorming | Teknik ini dilakukan untuk dengan membayangkan menjadi seorang tokoh atau figur. Kita dituntut untuk membayangkan bagaimana kita berada posisi orang tersebut. Menempatkan diri pada seorang tokoh, dapat membuat perspektif-perspektif baru dan memunculkan ide-ide segar |
Use Case:
Pada suatu ketika akan melakukan brainstorming, senior Budi memberitahu ke Budi bahwa tim yang akan mengikuti brainstorming merupakan orang-orang baru melewati masa probation, yang mana masih belum cukup mengenal karakteristik satu sama lain. Disisi lain, ada sebagian ternyata seorang introvert, untuk menghindari suasana hening senior Budi meminta pendapat Budi untuk menggunakan salah satu teknik tersebut. Mana yang cocok? *
Manfaat
Brainstorming juga menghasilkan beberapa manfaat, seperti:
Meningkatkan moral dalam tim | Pada saat melakukan brainstorming, tim akan bekerja kolaboratif untuk sebuah tujuan tertentu dalam lingkungan kreatif dan suportif. Menyumbangkan saran secara langsung dan bertatap muka dapat meningkatkan ikatan dalam tim. |
Mempromosikan cara berpikir kreatif | Seringkali orang-orang didorong untuk menyelesaikan task pekerjaan tanpa adanya waktu untuk berhenti sejenak. Menyisihkan waktu spesifik untuk melakukan aktivitas brainstorming sangatlah penting untuk mengembangkan kekreatifan. Tradisional meeting menuntut orang-orang untuk memberikan pertanyaan dan jawaban. Sedangkan, brainstorming mengizinkan orang-orang untuk berpikir secara bebas |
Menyatukan beragam ide | Melakukan brainstorming secara kolektif lebih baik daripada melakukan brainstorming sendiri. Karena setiap orang memiliki kekuatan sendiri-sendiri untuk menyumbangkan ide dan perspektif yang berbeda. |
Menghasilkan banyak ide | Seperti kata pepatah lama, dua kepala lebih baik daripada satu. Jumlah ide yang banyak menjadi alasan yang kuat untuk tingkat efektivitasnya yang beragam. Memang, tidak semua ide menjadi pemenang, namun ide yang dihasilkan oleh tim akan berharga untuk dikejar. |